Camelia tahu dia tidak seharusnya bersikap seperti ini. Saat ini rasanya ia seolah hanya sedang berpura-pura peduli, meski dalam lubuk hatinya wanita itu memang benar-benar peduli pada Narendra. "Aku tidak marah," elak Camelia. "Jadi begini." Narendra membenarkan posisinya agar nyaman untuk bercerita. "Aku baru saja bertemu dengan salah satu kolega perusahaan, tapi kami tidak mencapai hasil yang diinginkan. Mungkin karena aku terlalu memikirkannya dan akhirnya tak fokus menyetir ... ya beginilah." Penjelasan dari Narendra cukup membuat Camelia sadar, bahwa kejadian yang menimpa suaminya itu tak lain juga karena dirinya. "Kolega yang aku temui benar-benar menjanjikan," lanjut Narendra. "Kami sudah sepakat sebelumnya, tapi entah mengapa tiba-tiba mereka berubah pikiran. Aku kehilangan pr

