"Jadi, bagaimana kelanjutan hubungan kalian berdua?" Bibi Rachel bertanya dengan sorot mata penuh harap, menatap Camelia dan Nial bergantian. "Tentu saja kami akan menikah setelah semua ini selesai," sela Nial, ketika Camelia membuka mulutnya hendak menjawab pertanyaan Bibi Rachel. Kemudian tangan pria itu merangkul pundak Camelia. "Iya kan, Camelia?" Nial bertanya memastikan. Tak mau berurusan dan memperpanjang obrolan yang baginya tak begitu penting saat ini, Camelia pun hanya mengangguk. Untuk saat ini Camelia sedang tidak ingin berdebat, baik dengan bibinya maupun denhan Nial. Karena pikirannya saat ini, tidak berada di tempat raganya berada. "Bibi akan segera mengurus keperluan pemindahanan kuasa atas perusahaan padamu, Camelia." Bibi Rachel berjanji, dan itu cukup membuat Camelia

