Tidak ada Lamaran?

1381 Kata

Gosip mengenai Pak Ayang semakin panas di perbincangkan di lingkungan sekolah. Para guru mulai bersimpati dan memberi dukungan pada Pak Yafiq. Pihak yayasan pun acuh seakan tak peduli nama baik anak keduanya rusak karena berita hoax. Hanya aku dan si bolu yang berusaha meluruskan soal perceraian ketua yayasan. Hingga banyak orang yang menyindirku secara terang-terangan. Aku dianggap mengkhianati Pak Yafiq dan lebih memilih adiknya. “Mimi setelah makan siang ke ruangan saya,” ucap Pak Yafiq. “Ada apa ya, Pak?” “Ada hal penting yang harus kita bicarakan.” “Maaf, Pak. Saya boleh mengajak Amanda atau Siva?” “Kamu takut dengan saya?” Pak Yafiq memasang wajah menyeramkan. Aku langsung menundukkan kepala tak berani menatapnya. “Saya tidak akan menyakitimu.” “Bukan seperti itu maksud saya,

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN