Setelah makan malam Pak Ayang datang berkunjung. Seperti biasa dia tidak mau masuk ke dalam rumah. Memilih ngobrol di teras. Katanya sih lebih nyaman berbincang sambil melihat taman bunga. Aku tau jika tujuannya agar tidak ada yang mendengar obrolan kami. Si gembul sering kepo jika ada tamu. Apalagi dia mengenal Pak Ayang bisa jadi tertarik untuk gabung. Mungkin itu salah satu alasan Bapak soleh. “Laper banget, Pak.” “Belum makan sejak tadi siang.” “Kenapa gak makan, Pak?” “Mikirin kamu.” Pak Ayang datang membawa mie ayam 10 porsi. Untungnya tadi aku makan sedikit jadi masih bisa menampung seporsi mie ayam. Selebihnya aku berikan pada Pak satpam, Pak supir dan Bibik. Sudah dua bulan lebih aku sibuk di sekolah. Setiap hari libur membantu Mas Agung di peternakan. Waktu ku tersita hany

