“Dasar gadis gila, lepaskan aku!” “Oh, minta di lepaskan ya. Kenapa? Katanya tadi gak sakit?” “Mau mu apa ha?! Aku tidak pernah mengusik mu!” “Wow, tidak pernah tidak. Begitu?” aku terus menarik hijab beserta rambut rubah soleha. Cukup keras hingga dia berteriak kesakitan. “Kamu pikir aku tidak tahu dalang penyebar berita hoax di kampus, kecelakaan yang aku alami dengan sahabatku dan terakhir fitnah di sekolah jika aku mengkhianati Pak Yafiq, semua itu ulah mu ‘kan?!” “Aku tidak punya waktu untuk melakukan hal konyol itu. Aaaaaaa ...” Aku kembali menarik rambutnya karena terus mengelak. Bebal sekali rubah soleha ini! “Tidak akan aku lepaskan jika kamu tak mau mengaku.” Sepulangnya dari proyek, aku dan Bapak soleh pergi ke kantor pemasaran. Pak Ayang sibuk sekali dengan Ipad-nya hingg

