Setelah akad nikah Pak Ayang terus menggenggam telapak tanganku. Dia juga bertanya berulang kali ‘Apa aku baik-baik saja?’ pasti dia takut aku menangis. Kini, kami masih di tempat acara menikmati makan malam bersama. Meski acara sederhana Mama mempersiapkan semuanya dengan sangat baik. Mulai dari gaun, makeup, dekorasi pelaminan mini sampai hidangan untuk para tamu. “Mau tambah lagi?” “Iya, Pak. Sejak pagi saya belum makan.” “Biar saya yang ambilkan.” “Tidak usah, Pak. Biar saya yang ambil. Sekalian mau godain Manda.” “Cintami!” “Oke, baiklah. Silahkan Pak Ayang ambilkan makanan untuk saya.” Sekarang sikap Bapak soleh posesif. Aku mau ambil ini itu gak boleh. Semuanya harus diambilkan olehnya. Mau menolak gak berani. Tatapan matanya itu loh bikin aku pengen pingsan. Malam ini Pak

