Di tengah malam, Alena terbangun. Ia merasa gelisah dalam tidurnya. Dengan hati-hati ia turun dari tempat tidur dan membuka jendela agar udara malam dapat masuk ke dalam kamarnya. Tanpa sengaja ia memperhatikan keadaan di bawah kamarnya. Lampu taman yang biasanya terang benderang, kini gelap. Alena mengedarkan pandangan pada Gedung bangunan lain, semua penerangan juga padam. Hanya bermodalkan cahaya bulan. Alena masih mengantuk, ia memutuskan untuk kembali tidur. Baru saja Alena membaringkan tubuhnya di atas Kasur, telinganya mendengar suara-suara aneh. Ia mendengar geraman dari kejauhan. Alena terduduk dan mendengarkan dengan seksama. Suara itu sayup-sayup terdengar lagi. Geraman seolah ada seseorang yang sedang kesakitan di luar sana. Alena menggeleng. Memerintahkan dirinya untuk tidu