Malam ini, Alena menuruti perkataan Radit untuk tidak keluar dari kamarnya sama sekali. Menjauhi bahaya yang mungkin akan terjadi. Siapa yang tahu bipolar pria itu tiba-tiba kumat? Walau Alena penasaran apakah pria itu berubah seperti itu pada setiap malam atau hanya di saat-saat tertentu saja. Alena menyadari perasaannya pada pria itu tumbuh sedikit lebih cepat. Ia kira ia hanya penasaran karena pria itu adalah orang pertama yang berbagi rasa intim dengannya. Tapi sepertinya perasaannya lebih dari sekedar itu saja. Alena memandang ke luar jendela hanya untuk mengosongkan pikirannya. Ia tidak ingin memikirkan hal-hal terlalu rumit malam ini. Setelah kejadian kemarin malam, ia hanya akan berdiam diri di dalam kamarnya dengan damai. Lamunannya terganggu oleh gerakan sepintas dari bawah j