Di perjalanan pulang dari tebing, Bisma dan Destina menghabiskan waktu mereka dengan random seperti biasa. Mereka bercerita banyak hal tentang apa yang hari ini mereka alami, juga menyanyikan lagu favorit mereka bersama-sama. Sesekali, tanpa sepengetahuan Destina, Bisma memperhatikan wanita itu. Ada kebahagiaan tersendiri saat melihat orang yang dia cintai bisa tersenyum sebahagia itu. Destina tidak kehilangan keceriaannya itu yang terpenting. Sekarang dia hanya sedang memikirkan tentang bagaimana cara dia bisa meyakinkan ibunya untuk menerima kehadiran sang istri. Bisma sendiri tahu letak kesalahan di sini ada pada kehamilan Destina. Tapi sampai kapan orang akan terus membencinya? Sampai anak itu dilahirkan? Atau sampai selamanya karena anak itu tidak akan pernah menjadi anaknya di mat