"Jeng Dewi, apa kabar?" Retno langsung menyapa sahabat sekaligus besannya tersebut. Mereka berdua tidak sengaja dipertemukan di acara pernikahan salah satu teman masa kuliah mereka. Tidak seramah biasanya, Dewi menampilkan wajah masam di hadapan Retno. "Kabar saya buruk." Dewi menyahut digin. Tentu saja itu membuat Retno merasa heran. Selama mereka bersahabat, Dewi tidak pernah bersikap seperti itu. "Ada apa, Jeng? Mengapa Jeng Dewi terlihat tidak senang bertemu dengan saya. Apa kita ada masalah sebelumnya?" Retno merasa kalau dia perlu tahu, hal apa yang membuat sahabatnya berubah. Seingatnya, mereka tidak punya masalah sebelum ini. Dewi yang malah tidak datang di acara pernikahan anak mereka pun tidak dia permasalahkan. "Kamu masih bisa tanya ada apa, Jeng? Jeng sudah membohongi