"Sayang, udah dong tidurnya. Kamu nggak kangen aku? Aku kangen banget sama kamu, Bim. Biasanya pagi-pagi ada yang gangguin aku masak. Tapi sekarang? Aku bahkan cuma bisa lihat kamu dari sini." Destina bermonolog. Dia berada tepat di depan pintu ruang ICU. Kondisi Bisma yang masih berstatus kritis, membuat tidak ada seorang yang boleh masuk ke dalam ruang rawatnya. Kehampaan sudah terasa saat pertama kali Destina menyadari kalau Bisma sakit. Beberapa jam yang lalu, Destina memutuskan pulang sebentar untuk sekedar membersihkan kamarnya. Bermaksud menghibur diri, walaupun ujungnya dia harus menangis di pojokan. Tegar saat Bisma kritis merupakan hal yang sulit untuk Destina. Setelah semua yang terjadi, Destina merasa hidupnya tidak cukup berharga tanpa kehadiran Bisma. Lelaki itu selalu menu

