"Mandi udah, makanan udah siap, saatnya nunggu ayang pulang." Destina berkata-kata sendirian. Setelahnya, dia duduk di ruang tamu, menghidupkan televisi untuk sekedar mengisi waktu luang.
Setiap hari, menunggu kepulangan Bisma merupakan hal yang penting untuk Destina. Anggaplah dia bucin atau apalah itu sebutannya. Pokoknya, bagi Destina, segala hal tentang Bisma sekarang menjadi sesuatu yang penting. Itu termasuk juga aroma khas tubuh lelaki yang baru menjadi suaminya itu.
Saat pintu apartemen terbuka, Destina langsung membuang remot tv-nya asal, dan berlari kecil ke arah sana. Bisma yang muncul dari balik pintu memberinya senyuman lebar. Menampilkan lesung pipinya yang begitu menggemaskan. Dia juga merentangkan kedua tangan untuk menyambut kesayangannya.
"Ayaaang!" teriak Destina g
