Bisma, Anton, dan karyawan lainnya sudah beraktivitas seperti biasa di kafe tempat mereka bekerja. Seperti biasa, antrian pemesan kopi pasti lebih banyak daripada di etalase kue, dan menu cafe yang lain. Sepanjang Bisma bekerja, Anton yang memang tidak terlalu sibuk sesekali melirik sahabatnya itu. Dia menyadari kalau hari ini wajah Bisma jauh lebih pucat daripada biasanya. Sebenarnya, tidak ada tanda-tanda mencurigakan selain wajahnya yang pucat. Karena sejak datang ke kafe, Bisma bersikap biasa saja. Seolah dia tidak merasakan apapun. Dia tetap bersikap ceria dan banyak bicara seperti biasa.. Anton berniat mencari waktu senggang untuk menanyakan kepada sahabatnya itu. Dia hanya ingin memastikan apakah kondisi Bisma memang benar-benar baik saja atau tidak. Tanpa dia sadari sebenarnya Bi