Destina melakukan aktivitasnya seperti biasa. Membersihkan rumah, membersihkan perabotan, dan berbagai hiasan dinding dari debu-debu yang menempel. Dia ingin memastikan keadaan rumahnya benar-benar bersih. Sebenarnya ada banyak sekali hal yang mengganggu pikirannya, tetapi Destina memilih untuk mengabaikan itu semua. Dentingan suara bel membuat perhatian Destina teralih ke arah pintu. Dengan langkah cepat, dia segera mengarah ke sana. Dia takut kalau itu Bisma yang mungkin tertinggal sesuatu di rumah. Tadi pagi, lelaki itu berangkat dengan terburu-buru. Tapi saat pintu terbuka, dia tidak mendapati Bisma ada di sana. Melainkan ibu mertuanya. Ada rasa tidak enak yang seketika menguasai hatinya. Destina sudah sangat trauma dengan kehadiran wanita itu. Dewi selalu saja memberikan perkataan-