Destina merasa tidk tenang. Dia merasa harus membahas masalah ini dengan Bisma sekarang juga. Mungkin, dia memang bisa menyembunyikan hal itu selamanya, tetapi Destina juga yakin, rasa tidak tenang itu juga akan selalu mengikutinya. Dia dengan sengaja menunggu Bisma mandi sambil duduk di pinggiran ranjang. s**u yang dibuatkan oleh lelaki itu sudah tandas. Tidak memakan waktu lama, Bisma sudah keluar dari kamar mandi lengkap dengan baju tidurnya yang tadi dia bawa masuk ke dalam sana. Dengan satu tangannya, lelaki itu kini tengah mengeringkan rambutnya. Menyadari Destina yang tengah gelisah, Bisma segera menghampiri istrinya, dan duduk tepat di sisi wanita itu. Menyadari Bisma ada di sampingnya, Destina menunduk. Dia memainkan kedua tangannya untuk mengurangi rasa gugupnya. "Sayang, kamu