Destina belum lupa kalau Bisma memintanya untuk tidak menunggu. Tapi dia tidak bisa memejamkan matanya. Semakin dia mencoba, semakin Destina mengingat semua kesalahan yang membuat Bisma mendiamkannya. Wanita itu kemudian memutuskan untuk menunggu Bisma di ruang tamu sambil membaca buku. Detik berganti menit, menit pun bergulir ke jam. Bisma tidak juga kembali. Destina berulangkali menguap, tetapi dia masih berusaha kuat menunggu suaminya kembali. Dia ingin membicarakan permasalahan yang terjadi sekarang. Tidak ingin Bisma terus mendiamkannya seperti sekarang. Jam menunjukkan pukul dua belas lewat. Akhirnya pintu terbuka. Destina menemukan Bisma yang tampaknya masih mengabaikannya. Lelaki itu melepas sepatu, meletakkannya di rak, dan berjalan ke arah kamar mereka. Destina segera melet