"Lo udah berapa kali nyakitin gue?" Gara maju satu langkah. "...lo memang enggak pernah tahu!" Anggia mundur, dan menatap ke sekeliling rumah besar milik Gara itu. Dan ternyata keadaan memang sedang sepi. "Gara, lo jangan bikin gue benci sama lo! Please, gue sayang lo Gara." Gara tahu gadis itu akan berlari. Jadi dengan gerakan cepat ia segera meraih kedua tangan itu, "Gue udah lama memendam perasaan gue! Lo enggak akan ngerti, gue sebaik itu!" Gara menarik gadis itu, dan didekapnya. "...gue emang selalu lindungin lo! Tapi bukan buat orang lain, apalagi si Langit! Lo gue lindungin cuma buat gue! Buat masa depan gue!" Anggia menggeleng semakin panik. "Maksud lo apa? Tolong lepasin gue! Gue sahabat lo Gara..." gadis itu menangis, dan Gara tahu ia jahat. Gara sangat membenci dirinya karen