“Rajin lo berdua!” Liam dan Dilan yang sudah berada di dalam ruang meeting kompak menatap gue. “Founder Ethereal bisa-bisanya masih pagi ngantuk,” tanggap Liam, nyindir Dilan. “Ngapain lo semalam?” “Dapat kiriman firm baru. Durasinya panjang. Mau lo, Pak?” ujar Dilan tanpa memalingkan tatapannya dari layar laptop yang menampilkan beberapa data proyek terkini. Gue ngekek, Liam nepok kepalanya Dilan pakai materi meeting. “Nikah lo! Nonton b0kep aja kerjaan lo!” ujar Liam. Dilan berdecak. “Perlu gue aturin kencan buta, Lan?” sambar gue. “Kerjaan lo kurang banyak apa, Mas?” “Bapak!” koreksi gue. “Yang lain belum datang,” balasnya cuek. “Lo ngga mandang gue?” tanya Liam. “Ngga,” kekeh Dilan. “Asem nih bocah!” Sementara mereka berdua berdiskusi tentang isi slide, gue mendorong sand

