85-MY FAVORITE THING

2005 Kata

Pagi menyapa. Dua menit menjelang pukul lima pagi saat aku menatap layar ponsel. Masih ada empat puluh menit sebelum terbit. Tirai yang tak tertutup sempurna menampakkan suasana yang masih kelam di luar sana. Aku menepuk lembut lengan Mas Rio, memanggilnya agar meninggalkan lelap. “Mas, ayo mandi. Sisa 40-menit subuhnya habis.” Sontak kedua matanya terbuka. Mas Rio pun mengangkat tubuh, duduk sebentar di tepi ranjang sebelum berdiri dan melangkah ke kamar mandi tanpa sehelai benang pun. Apa sebegini parahnya pengantin baru? Atau memang tubuhnya seindah itu? Oh tidak, pasti ini karena aku bucin setengah mati! Aku tak sanggup meniadakan senyum saat melihatnya menyembulkan kepala karena aku tak menyusulnya. Mas Rio mengulurkan telunjuk, menggerakkannya, memanggilku tanpa suara. “Ayo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN