Shera’s POV
Sudah jam enam pagi, Gara belum juga bangun. Semalam dia memang tidur telat karena bermain-main dulu. Jam satu dini hari dia sempat terbangun dan tak tidur lagi sampai jam tiga pagi.
Aku sudah selesai masak. Aku bangun lebih pagi dari biasanya dan sudah mulai beberes bahkan dari sebelum subuh. Aku bahkan belum membereskan kamar.
Aku menaiki tangga menuju kamar. Setibanya di kamar, kudengar suara airr gemericik dari kamar mandi. Kendra sedang mandi. Kulipat selimut dan kubereskan bantal dan spreinya. Sebenarnya aku merasa bersalah karena semalam aku mendiamkannya. Dering smartphoneku berbunyi. Kulirik nama yang muncul di layar. Ibu? Tumben ibu telpon.
“Assalamu’alaikum Bu.”
“Wa’alaikumussalam. Kamu nyuruh Kendra blokir nomer Rania ya?”
Suara ibu terdengar begitu ketus. Aku
