“Walau Ibu adalah surgamu, Nak … kau tetap harus mengutamakan hak istri dan keluarga kecilmu. Ibu ikhlas kalau kau lebih mementingkan kebutuhan keluarga kecilmu. Karena mereka adalah tanggung jawabmu,” ujar Salma mengingatkan putranya kembali.
Amoun-Ra tersenyum dan mengangguk paham. Dia mengecup sekali lagi dua tangan yang selalu ia jaga.
“Terima kasih, Bu. Aku pasti akan mengutamakan istriku supaya … dia tidak sering berwajah cemberut ketika aku baru pulang dari kantor,” ujarnya seraya menggoda sang istri.
Jasmine melotot tajam. Ia menggerakkan kakinya seraya memberi isyarat malu terhadap suaminya.
“Sudah-sudah. Jangan bertengkar disini. Kalau mau bertengkar main-main, cukup di kamar kalian saja. Biarkan hanya kamar yang mendengar suara kalian,” ujar Salma kembali memberi nasihat.
J
