01. Pengganti Hutang

860 Kata
Daisy Mackenzie berjalan dengan langkah gontai di lorong sempit menuju apartemennya yang terletak di kawasan padat Manhattan. Malam itu terasa begitu sunyi, hanya terdengar suara derap langkah sepatu hak tinggi yang menghentak keras di sepanjang lorong yang gelap. Helaan napasnya berulang kali keluar, mencoba menenangkan hati yang resah. Di balik kepenatan setelah seharian bekerja sebagai seorang desainer grafis di sebuah perusahaan kecil, pikirannya tetap tertuju pada satu hal—ayahnya. Tyson Mackenzie, sang ayah, sudah menjadi sosok yang cukup rentan usianya, tetapi ia tetap tegar bertahan hidup meskipun kondisi keuangan mereka selalu bergelut dengan masalah. Hutang-hutang yang menumpuk semakin memberatkannya. Tyson selalu berusaha keras agar Daisy tidak merasakan kesulitan hidup yang ia alami. Namun, malam ini, semuanya berubah. Saat Daisy hampir tiba di depan pintu rumahnya, ia mendengar suara-suara keras dari dalam. Suara bentakan, suara benda yang dilempar, dan teriakan yang menegangkan membuat jantungnya berdebar cepat. Tanpa berpikir panjang, ia membuka pintu dengan terburu-buru. Sontak matanya terbelalak melihat apa yang terjadi. Di dalam ruangan sempit itu, ayahnya terbaring lemas di lantai, dikerumuni oleh empat orang lelaki bertubuh besar yang tengah memukulnya dengan kasar. Mereka tidak peduli dengan usia Tyson yang sudah senja. Seorang pria bertubuh kekar dengan wajah bengis memukulkan tinjunya ke wajah Tyson, membuat darah mengalir dari hidung pria tua itu. "Bayar hutangmu, tua! Kau pikir bisa terus menghindar dari kami?" teriak salah satu pria dengan suara berat. Daisy terkejut dan tanpa pikir panjang berlari mendekat. "Jangan sentuh ayahku!" teriaknya, suaranya menggema di ruangan kecil itu. Matanya yang besar dan penuh ketakutan menatap keempat lelaki yang sedang menganiaya ayahnya. "Apa yang kalian lakukan?!" Pria yang duduk di kursi sofa tua yang sudah reyot itu mengalihkan pandangannya ke arah Daisy. Senyum sinis terukir di wajahnya, menunjukkan kesenangan melihat penderitaan yang ada di depannya. Dari penampilannya, pria itu jelas bukan orang biasa. Pakaian mahal dan wajahnya yang tampan menunjukkan status sosial yang tinggi. Usianya sekitar 35 tahun, tetapi tatapan matanya seakan menyimpan seribu rahasia kelam. "Ah, Daisy Mackenzie," ujar pria itu dengan nada menggoda. "Kau terlihat begitu cantik sekali. Dan rambutmu... begitu pirang dan mengalir seperti sutra. Tapi lihat ayahmu... dia sudah berutang banyak sekali pada saya." Daisy merasa ada sesuatu yang mengerikan dalam ucapan pria itu. "Kenapa kamu melakukan ini?!" Pria itu menatapnya dengan tatapan penuh keinginan. "Saya cuma ingin agar ayahmu membayar hutangnya. Tapi sayang, dia tidak bisa melakukannya. Mungkin... dia bisa memberimu sebagai ganti." Daisy merasa tubuhnya kaku, namun ada sesuatu yang terbangun dalam dirinya—kebencian dan ketakutan yang bercampur menjadi satu. Pria ini jelas bukan orang yang bisa dia hadapi dengan mudah. "Kamu... kamu tidak boleh melakukan ini!" teriaknya. Tyson yang terbaring di lantai mencoba untuk berkata dengan suara lemah, "Daisy, jangan dengarkan dia. Dia seorang mafia besar, jangan terlibat. Aku akan segera membayar hutangnya... jangan lakukan apa-apa pada anak gadisku." Namun, pria yang tampak begitu percaya diri itu hanya tersenyum lebar. "Terlambat, Tyson. Hutangmu sudah sangat besar. Tak ada cara lain untuk membayar. Kalau kau ingin selamat, berikan anakmu padaku. Itu satu-satunya cara agar kau bisa keluar dari sini hidup-hidup." Daisy menatap ayahnya dengan penuh kesedihan. Hatinya hancur melihat penderitaan yang harus ditanggung ayahnya, tetapi dia tidak bisa membiarkan dirinya menjadi alat untuk melunasi hutang itu. "Aku... aku akan pergi dengannya!" Daisy akhirnya berkata, suara terisak dengan tegas meskipun ada rasa takut yang menggerogoti dirinya. "Jangan sentuh ayahku, Tuan. Aku akan jadi tawananmu, tapi biarkan dia pergi." Daniel Alexander, pria mafia kelas kakap yang memiliki reputasi mengerikan di dunia bawah tanah, tertawa sinis. "Ah, Daisy. Pilihan yang sangat cerdas. Kau tahu, ayahmu seharusnya berpikir tentang ini sejak awal. Sekarang, semua berakhir." Daisy merasa tubuhnya lemas, tetapi dia berusaha tetap kuat. Dia tahu ini adalah pilihan yang sulit, tetapi demi keselamatan ayahnya, dia tidak punya pilihan lain. Ayahnya adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki, dan dia tidak akan membiarkannya mati begitu saja di tangan orang-orang ini. "Baiklah, kau bisa membawaku," kata Daisy, suaranya terdengar penuh penyerahan. Tyson menatap anak gadisnya dengan mata yang penuh ketakutan. "Daisy, jangan lakukan ini. Aku tidak ingin kehilanganmu." Namun, Daisy berlutut di samping ayahnya, menggenggam tangan tuanya dengan erat. "Ayah, aku harus melakukan ini. Aku tak ingin kamu terluka lebih parah lagi. Aku akan baik-baik saja." Daniel Alexander berdiri dari sofa dengan langkah pelan. "Bagus sekali, Daisy. Aku selalu menyukai wanita yang tahu bagaimana membuat pilihan cerdas. Ayahmu benar-benar berutang padaku, dan kamu adalah jalan keluarnya." Daisy mengumpulkan seluruh kekuatan yang ada dalam dirinya dan berdiri tegak. "Kapan kita pergi?" tanyanya dengan suara yang lebih mantap daripada yang ia rasakan. "Begitu aku selesai dengan urusanku di sini," jawab Daniel sambil tersenyum lebar. Malam itu menjadi titik balik yang akan mengubah hidup Daisy Mackenzie selamanya. Keputusan yang ia buat untuk melindungi ayahnya, membawa dirinya ke dalam dunia gelap yang penuh dengan kekerasan dan tak ada jalan kembali. Namun, di balik ketakutan dan kesedihan itu, Daisy tahu bahwa ia tidak bisa menyerah. Setidaknya, selama ia masih hidup, ia akan berjuang untuk menemukan jalan keluar dari kehidupan yang mengerikan ini. Daniel membawa Daisy pergi, meninggalkan Tyson yang hanya bisa menatap putrinya dengan perasaan yang tak bisa diungkapkan. Tyson … menangis melihat putrinya menjadi tawanan Daniel, karena dirinya tidak memiliki uang membayar hutang. Daisy… sorry…
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN