Lyra memaksakan diri untuk terus berjalan dengan kondisi tubuh yang bisa dibilang babak belur. Kaki kirinya terasa nyeri, mungkin bisa jadi kakinya terkilir. Bahunya pun terasa sakit karena terjatuh di tangga. Kepalanya pun terasa pening. Sekujur tubunya terasa sakit. Belum lagi, saat ini Lyra berlumuran darah yang keluar dari pelipis serta lehernya yang tergores pisau. Tanpa adanya lampu penerangan, berjalan di dalam hutan adalah hal yang sulit. Cahaya bulan di langit tidak begitu membantu indra penglihatan Lyra. Beberapa kali Lyra tersandung hingga membuatnya nyaris jatuh. Dalimah hanya terus-terusan meminta Lyra untuk berjalan cepat tanpa memedulikan kondisi tubuh Lyra yang sedang tidak baik-baik saja. Di kanan dan kiri Lyra terdapat pepohonan yang menjulang cukup tinggi. Lyra tidak