Setelah seharian kemarin Lyra beristirahat total, tidak melakukan kegiatan apa pun selain tiduran atau tidur beneran, pagi ini Lyra merasa sedikit lebih baik. Kepala Lyra sudah tidak terlalu pusing seperti kemarin. Hanya saja, memang badan Lyra masih terasa pegal dan sakit. Selain itu, kini ingatan Lyra pun sudah mulai pulih seperti air mengalir tanpa hambatan. Lyra sudah mengingat kejadian malam itu di mana Dalimah menculiknya hanya demi membalas dendam kepada Dewangga. Lyra menghela napas dalam. Ingatan akan pisau yang terhunus ke arahnya membuat jantungnya berdegup tidak nyaman. Lyra merasa sulit mempercayai bahwa Dalimah memang berniat membunuhnya. Pelayan itu benar-benar ingin membunuhnya. Lyra merasa kecewa dan sakit hati mengingatnya. Padahal Lyra menyayangi dan menghormati Dalima