Azkia berusaha mengatur napas senormal mungkin. Dia tidak ingin Fattan mengetahui apa yang baru saja dia ketahui. Elvano atau siapa pun tidak boleh mengacaukan bulan madunya bersama Fattan. Tidak. “Kita pergi sekarang?” Pertanyaan dengan orientasi ajakan yang memaksa terlontar dari mulut Azkia yang kini berdiri di depan meja sekembalinya dari toilet. “Baiklah.” Fattan bangkit dari duduk lalu mengaitkan jemarinya ke jemari Azkia. Mereka berdua kemudian keluar dari restoran tersebut. Berjalan lebih jauh ke dalam pulau, langkah Azkia dan Fattan berhenti di sebuah toko souvenir dan tempat penyewaan perlengkapan diving dan snorkeling. Mereka memilih-milih perlengkapan snorkeling yang akan mereka gunakan besok. Alih-alih menyewa, mereka memutuskan untuk membeli yang baru. “Saya rasa diving

