Tiga puluh menit berlalu, Fattan mengajak Azkia kembali ke suite mereka. Tentunya, Fattan sengaja menutup mata Azkia dengan kedua tangannya ketika mereka masuk. Fattan mendorong pelan Azkia dari belakang untuk terus melangkah sampai tiba di tengah kamar yang luas, kemudian membuka tangannya yang menutupi mata sang istri. Lautan bahagia dan gelombang rasa senang kembali menerpa diri Azkia. ratusan, bahkan mungkin ribuan kelopak mawar merah dan putih yang dibentuk hati memenuhi suite tersebut. Satu bentuk hati yang paling besar berada di atas tempat tidur yang bersprei putih. Wanita itu hanya mampu menatap sekeliling suite sementara perasaan senang masih menahan dirinya untuk berkata-kata. “Bagaimana, kamu suka?” tanya Fattan. Azkia menghirup oksigen lebih banyak hingga cekungan di tula

