Guncangan emosional merengkuh diri Azkia. Tubuhnya seketika gemetaran dan perasaan ingin menumpahkan kesedihan mendorong begitu kuat. Berbeda dengan ciuman mereka di vila dua pekan lalu yang memberi kesan romantis, kali ini Azkia merasa sedang dil3c3hkan oleh Fattan. Pria itu tau apa yang sedang terjadi di antara mereka kali ini bukanlah sebuah episode penuh romansa, melainkan drama penuh lara. Namun, Fattan berani menciumnya sedalam itu. Isak tangis Azkia menghentikan usaha Fattan untuk memaksakan kehendak. Fattan mengadukan pelan dahinya ke dahi Azkia sambil mengatur napas. Perlahan-lahan dia memosisikan dirinya berlutut di depan Azkia yang duduk di sofa. Kedua tangannya kembali membingkai wajah Azkia. Kedua ibu jarinya kemudian menyapu air mata yang membasahi pipi wanita itu dengan le

