44. Pengakuan Fattan

1631 Kata

Berusaha berdamai dengan perasaan masing-masing, Azkia dan Fattan bersepakat untuk tidak lagi membahas urusan perasaan mereka sampai Azkia resmi bercerai dari Vano. Keduanya setuju untuk bersikap seadanya tanpa embel-embel rasa cinta. “Boleh saya memeluk kamu lagi?” harap Fattan. Azkia menggangguk setuju dan Fattan segera memeluknya. Dersik ketulusan yang mendalam menciptakan getaran-getaran kasih yang merayap ke seluruh tubuh Fattan. Sekuat tenaga dia menahan hasratnya yang ingin memeluk Azkia erat-erat. Namun, apa yang dipertahankan ternyata terjadi sebaliknya. Azkia sampai terbatuk-batuk menahan sesak karena pelukan erat Fattan. “Uhuk uhuk! Fattan ....” “Oh, sorry.” Fattan segera mengurai pelukannya, lalu meminta Azkia kembali berbaring. “Kamu sebaiknya istirahat.” “Kamu hampir sa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN