Tidak ingin mencari tahu lebih banyak tentang hubungan Fattan dengan tunangan Elvano, Azkia memilih untuk mengalihkan arah pembicaraan. Bagi Azkia, semua tentang Elvano tidak lagi penting. Semua masa lalunya sudah dia pendam dalam-dalam. “Kamu sudah pesan makanan apa untuk makan malam kita?” tanyanya. Fattan mengembus napas lega, padahal dia sudah ketar-ketir mencari jawaban yang paling sederhana apabila Azkia menanyakan soal wanita yang menjadi tunangan Elvano. Bibir seksinya yang bersemu merah muda mengulum senyum. “Saya belum pesan apa-apa. Kamu mau makan apa?” “Saya malah kangen makan pecel lele,” jawab Azkia. Fattan mengekspresikan keterkejutannya dengan melebarkan mata. “Serius, kamu pengen makan pecel lele?” Azkia mengangguk. “Iya. Saya serius.” “Oke.” Fattan bangkit berdiri l

