Zoya menahan kuat keinginannya untuk membungkam mulut Azkia. Mata secokelat almond-nya melebar melihat sosok yang baru saja masuk ke kamar tersebut. “Vano?” Elvano segera mendekat pada Zoya. Dia menatap geram pada wanita itu. “Kamu gila, Zoya.” “Van, sa-saya ….” Zoya mendadak gugup. Ketakutan tampak menegas dalam ekspresi wajahnya. “Van, saya—” “Diam kamu!” Bentakan Elvano memotong usaha Zoya untuk menjelaskan. “Saya tidak akan memaafkan kamu kalau sampai terjadi apa-apa pada Kia.” Elvano kemudian berlutut dengan satu kaki untuk melepaskan ikatan tangan Azkia lalu mengangkat punggung wanita itu ke pangkuannya. “Damn!” Elvano meluapkan keterkejutannya setelah melihat kondisi Azkia yang berdarah-darah. Dia kemudian mengangkat pandangannya menatap tajam Zoya yang masih diam terpaku. “Wh

