Elea pikir ia akan baik-baik setelah kepulangan Aksa ke Jakarta, nyatanya ia justru merasakan sebaliknya. Setiap malam ia mennagis karean rindu, membuat Kanaya dan Revan khawatir karena tidak biasanya Elea bersikap seperti itu. "Apa dia akan baik-baik saja?" Tanya Revan, ketika mereka menikmati makan malam bersama tanpa Elea. "Aku tidak tahu. Bahkan dia tidak mau keluar kamar sejak kemarin sore." Jawab Kanaya khawatir. "Apa dia sudah makan?" Tanya Revan lagi, "Aku tadi buatkan bubur. Semoga saja dia mau makan." "Padahal dulu dia berpisah dua tahun lamanya tapi tidak pernah mogok makan atau mogok keluar kamar seperti ini. Tapi sekarang justru lebih parah setelah mereka rujuk. Padahal baru satu bulan mereka tidak bertemu." Kanaya hanya bisa menghela lemah melihat keadaan Elea yan