"Apa ini gak keterlaluan, Bu?" Daren meringis prihatin melihat notifikasi di ponselnya yang di penuhi panggilan dan pesan dari Aksa. "Biarin aja. Biar jadi kejutan." Kekeh Kanaya, ia pun mematikan kembali ponselnya. "Udah mau punya dua cucu masih aja iseng," Revan muncul dari arah dapur, membawa secangkir kopi di tangannya. "Dua cucu? Cucu yang mana lagi?" Tanya Kanaya dengan wajah penasaran. Revan menutup mulutnya, "Ups,,, keceplosan." "Maksudnya apa? Cucu siapa?" Kanaya semakin penasaran, bahkan ia menggeser duduknya mendekati Revan. Namun Revan hanya berpura-pura fokus pada layar televisi, membuat Kanaya kesal dan memukul tangan Revan. "Awww,, sakit Bu." Revan mengaduh kesakitan. "Maksudnya cucu siapa?" Alih-alih tidak mendapat jawaban dari suaminya, Kanaya tidak kehabisan