Aksa menghempaskan tubuhnya di kursi hitam kebesarannya, ia masih memikirkan penjelasan Dokter mengenai penyakit yang diderita Elea, kemarin.
Tangannya memijat pangkal hidungnya, kepalanya terasa sedikit berdenyut nyeri karena semalaman ia tidak tidur. Ia terus membuka beberapa informasi mengenai penyakit yang diderita Elea. Seharusnya ia tidak perlu terlalu jauh memikirkan penyakit Elea, namun ciuman semalam membuatnya benar-benar menggila.
Aksa menyentuh bibirnya perlahan, ia masih bisa merasakan bagaimana lembutnya bibir Elea menyapu dengan perlahan bibirnya. Itu bukan ciuman pertama yang pernah ia lakukan dengan lawan jenis, dan itu pun bukan ciuman pertama antara dirinya dan Elea, mereka pernah satu kali berciuman waktu itu, tapi malam tadi rasanya sungguh berbeda. Ciuman mereka
