Sesekali Elea masih melirik kearah lelaki yang sedang menyetir dengan serius. Wajahnya nampak tengah memikirkan sesuatu, alisnya mengkerut, dan sebelah tangannya terus memainkan bibir sementara yang satu lagi serius mengemudi. Elea ingin sekali bertanya, ada apa dia akhir-akhir ini, lebih tepatnya semenjak ciuman mereka malam tadi.
Elea ingin sekali menjelaskan jika ciuman itu bukan sesuatu yang penting dan mengharuskan Aksa berubah, meskipun jauh di lubuk hati kecilnya, Elea pun sangat menikmati ciuman itu, bahkan dadanya masih terasa panas setiap kali ia kembali mengingatnya bahkan satu hari ini ia tidak bisa bekerja dengan fokus, sesekali masih terbayang kejadian semalam terlebih tiba-tiba saja lelaki itu datang ketika ia terus mengingatnya.
"Mmm, ada apa tiba-tiba datang ke butik?"
