Warning 21+ Hari-hari berlalu dan sekarang kakiku semakin baik. Sudah bisa tidak menggunakan kursi roda sekalipun belum bisa bergetak bebas. Dan bersyukurnya selama masa-masa sulit kemarin aku masih bisa berkuliah sehingga aku tidak begitu banyak tertinggal. Aku hanya cuti selama satu bulan dan setelahnya aku merengek pada mas Raka mau kuliah dengan sedikit menyebalkan. Hingga akhirnya dia mengijinkannya dengan wajah frustasi yang menggemaskan. “Anggia jangan kecapean dulu kamu belum bisa banyak gerak dulu loh.” Peringatnya entah untuk ke berapa kali. Padahal aku hanya membantu bi Wati memotong sayuran. Membuat bi Wati menjadi tidak enak. “Enggak capek mas cuma potong sayur, ini juga sambil duduk. Mas jangan lebay.” Balasku mmebuat mas Raka mendesah. “Kamu harus istirahat.” Ucapnya ke