Kamis (13.27), 25 Maret 2021 ------------------------- Aku berdiri tegak di tengah ruangan dengan mata terpejam. Bersiap menerima jiwanya ke dalam tubuhku. Tapi tak kupungkiri, aku ketakutan. Apakah jika terlalu lama dia menggunakan tubuhku, jiwaku sendiri juga akan terlempar keluar? Jika itu terjadi, bisakah aku kembali? Namun di sisi lain ada rasa senang yang membuncah. Rasa senang akibat fakta bahwa—jika dugaan kami benar—ada peluang bagi kami untuk bersama, layaknya pasangan pada umumnya. Hal ini membuatku merasa rela menyerahkan segalanya, mencoba berbagai cara, demi bisa membantunya kembali pada tubuh asalnya. Tangan hangat yang menangkup pipiku membuatku tersentak, namun tetap menutup rapat mataku. Kurasakan kini dia berdiri begitu dekat di depanku, membuat tubuh bagian depan ka