Minggu (18.43), 28 Maret 2021 -------------------- “Arvin....” Aku menyebut namanya setengah menggerutu setengah khawatir. Tanganku mencengkeram erat satu tangannya yang merangkul pinggangku. Pandanganku gelap hingga menyerahkan diri sepenuhnya pada arahannya. Beberapa waktu yang lalu—mungkin sudah empat jam—kami telah resmi menjadi suami istri. Pesta pernikahan berlangsung meriah sekaligus elegan. Banyak sekali tamu yang hadir. Menunjukkan bahwa Arvin dan keluarga besar kami benar-benar merencanakan pesta ini jauh hari. Ternyata aku menjadi satu-satunya yang tidak tahu tentang semua rencana itu. Padahal aku pengantin wanitanya. Bahkan Andin pun tahu bahwa aku akan segera menikah. Lucu sekali! Aku masih saja jengkel sekaligus takjub jika mengingat bagaimana semua orang bergerak diam-