Netra itu menatap ke segala penjuru bandara, berusaha mencari seseorang yang berhasil membuatnya jantungan sejak mendapat telepon itu. Hingga pada satu titik, dirinya menemukan seseorang yang sejak tadi dicarinya di antara banyaknya orang-orang yang berlalu lalang itu. Wajah gadis itu terlihat sayu, pucat dan bahkan ada bekas air mata di wajahnya. Membuat hati Fares seketika berdenyut sakit, melihat bagaimana keadaan adik sepupunya itu. Sepupu yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri. Laras yang selalu ceria, penuh semangat dan energik entah pergi ke mana. Dia justru melihat hal yang berbeda dari Laras kini, membuat kekhawatiran itu semakin menguasai hatinya
“Kak Fares.” Panggil Laras dan langsung memeluk Fares dengan isakan yang terdengar menyayat hati, membuat Fares kembali dibuat t
