“Ayya kenal siapa orang di samping Ayya?” Tanya dokter setelah menanyakan apakah Ayya mengingat namanya dan gadis itu menjawabnya dengan baik. Ayya menatap Fares sekilas, wajah sendu dan berantakan pria itu membuat Ayya memejamkan matanya, membuat Fares dan dokter yang melihatnya hanya bisa menduga-duga, jika Ayya tengah berusaha keras mengingat Fares. Pikiran Fares sudah kemana-mana dengan sesak yang kembali datang, membayangkan kemungkinan dokter tentang Ayya yang mengalami amnesia mungkin akan benar-benar terjadi. Jantungnya bertalu keras menunggu jawaban Ayya yang seolah menjadi vonis hidup dan matinya. “Saya ....” Ayya berhenti sejenak, menatap lekat dan penuh makna pada Fares yang tersenyum sendu padanya. “Bagaimana saya bisa melupakan suami saya, dok?” Satu kalimat panjang Ayy