Deringan telepon itu menyentak Fares yang masih betah bergelung dengan selimutnya. Panggilan dari Laras membuat pria itu langsung terbangun, sudah tiga hari sejak kepulangannya dari Semarang dan dia belum mengunjungi Laras, hanya menanyakan keadaan gadis itu pada orang tuanya. Empat hari ini, sejak kepulangannya dari Semarang, Fares masih berusaha mengambil hati Ayya, mencurahkan sepenuhnya perhatian pada gadis itu berharap dia bisa kembali mendapatkan kepercayaan Ayya, namun nyatanya Ayya masih terlihat enggan, gadis itu masih belum bisa mempercayainya, dan belum mau menceritakan masalahnya pada Fares. “Ya, Ras?” Fares langsung to the point, bukan kali ini saja Laras menelponnya dan memintanya untuk datang, hampir setiap hari Laras melakukannya, namun Fares berusaha memberikan alasan