Keduanya terdiam cukup lama, seolah menyelami pemikiran masing-masing. Fares menatap Ayya yang kini duduk di sampingnya, gadis itu menatap jauh pada bintang-bintang yang malam ini terlihat begitu indah memenuhi langit. Pria itu menggeser duduknya dan merangkul Ayya.
“Terus, lo butuh uang buat apa?” Tanya Fares begitu lembut, membuat Ayya tersenyum kecut dan menghela napasnya panjang. Obrolan mereka belum berakhir, Fares teringat awal Ayya bercerita jika gadis itu ingin meminjam uangnya.
“Anak ayah ... adik tiri aku ... kecelakaan dan cidera otak ... ibunya ... ibunya minta aku tanggung biaya operasinya dengan perjanjian ... masalah ini ngga akan sampai ke bunda. Aku ... aku ngga bisa bayangin, Res. Kalo ... kalo sampe bunda tau masalah ini ... bayangin wajah terlukanya aja aku ngga sang
