Fares masih berusaha mencari Ayya dengan kekhawatiran yang semakin menjadi, entah sudah berapa kali pria itu mendesah frustasi dan mengumpati dirinya yang dengan begitu bodoh bisa melupakan Ayya dan mengabaikan gadis itu. Padahal hari ini dia yang berusaha membuat gadis itu merasa lebih baik dan Ayya sudah siap untuk menceritakan semuanya, tapi harus kacau seperti ini, dan mungkin gadis itu kembali terluka dan kecewa karenanya. “Yya, di mana? Sorry, gue kalut dan ngga mikirin hal lain selain keadaan Laras tadi.” Fares menggumam frustasi, masih berusaha mencari Ayya di sekitaran rumah sakit. Hingga langkahnya membawa pria itu menuju parkiran rumah sakit, dan mendapati Ayya di sana, tengah berjongkok di dekat motornya, membuat dia menghembuskan napasnya panjang dengan rasa lega luar biasa.