'Mia, apa kau jatuh sakit karena memikirkan ucapanku?' Diberikan pertanyaan inti seperti itu, jantung Lamia berhenti berdetak. Dia berusaha hidup kembali dan memperjuangkan wajahnya. Untungnya perawat datang untuk membawakan semangkuk bubur dan obat. "Ini obat yang harus diminum sekarang. Untuk sementara istirahatlah sampai Dr. Parker kembali." Suara perawat muda itu sangat lembut dan ramah. Ini benar-benar ketulusan sejati dari tenaga kesehatan terhadap pasien. Lamia sedikit tenang. Rex bertanya, "Dan dia masih tidak akan rawat inap?" Perawat tersenyum. "Tidak ada masalah. Pasien sudah mendapatkan dextrose. Gula darahnya rendah ditambah masuk angin. Tidak parah jika segera ditangani." Rex percaya dan tidak mengatakan apa-apa lagi. Saat Rex ingin melanjutkan obrolan mereka, dia meli