Bos Kecil yang tadi bersemangat dan profesional seperti seorang atlet, kini layu seperti batang pohon yang tidak tersiram air. Tangannya bertumpu pada sisi ranjang tidur. Mulutnya mengerucut, berusaha meniupkan asap-asap hangat. Orang yang ada di tempat tidur terkejut. "Miki, kau sedang apa?" Kamar itu remang-remang karena hanya lampu meja yang menyala, Lamia tidak bisa melihatnya dengan jelas. Tapi rasa hangat sangat terasa menyapu kulitnya. Terdengar pergerakan kecil. "Aku meniup lukamu." "Miki sayang," Lamia mengambil posisi duduk, "ini hanya memar, tidak ada gunanya jika ditiup seperti itu. Ada cara lain." "Apa itu?" tanya Mikhail bersemangat. Lamia tertawa kecil. "Naik di sebelah Mom dan peluk Mom dengan erat." Tidak seperti kebohongan yang biasanya cukup manjur, kali ini seper