"Gimana, Tuan? Saya buatkan janji temu kalau memang Anda ingin periksa," kata Rudi lagi. Marvel membuang napas panjang lalu mengangguk. Baiklah, lagipula itu hanya pemeriksaan. Ia sudah sering menjalani pemeriksaan fisik. "Oke. Boleh. Kita nggak punya meeting besok, kan?" "Nggak, Tuan." Rudi mengangguk. Pria itu ikut-ikutan membuang napas panjang di sebelah Marvel. "Saya rasa Anda terlalu sering melakukan itu, Tuan. Makanya nggak jadi-jadi." Marvel mendesis pelan. "Itu namanya kebutuhan. Kamu belum nikah, kalau udah nikah, kamu bisa ngerasain sendiri nikmatnya bercinta." Rudi tertawa keras. Ia lalu mengedikkan dagunya. "Udah sana, Tuan. Sebaiknya Anda masuk saja. Nona Ari pasti nungguin Anda." Marvel mengangguk. Ia mengambil kantong berisi cokelat dan cemilan yang ia beli untuk Ari.