Namun saat aku menggerakkan kursi rodaku menjauhi rumah karena ketakutan, tiba-tiba terdengar suara ban mobil berdecit panjang hendak menabrakku. Spontan aku berteriak sembari menutup wajahku dengan kedua telapak tanganku yang menggigil.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAA…..!!!” Aku berteriak sekencang-kencangnya. Saat ini aku hanya bisa pasrah pada takdirku sendiri. Mungkin saja setelah ini aku tidak akan bernafas lagi. Yang ada di dalam benakku hanyalah ketidak beruntunganku dalam hidup, yatim piatu, lumpuh dan sekarang akan meninggal dengan cara yang mengenaskan di malam hari.
Namun hal yang buruk ada di dalam benakku sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi. Seketika mobil itu berhenti mendadak sangat dekat, hanya beberapa sentimeter dari posisiku saat ini. Tidak lama
