"Kamu mengusirku?" Tanya Hervan sambil menatap bulatan kenyal di depan matanya. Memperpendek jarak antara tubuh mereka berdua. "Aku, aku hanya ingin masuk ke dalam." Carnelia sangat gugup luar biasa. Hervan menghimpit dadanya hingga bergesekan dengan d**a bidangnya. Tidak ada celah antara mereka berdua. "Pria ini tampan, wajahnya bersih, tatapan matanya nakal. Dan juga masih sangat muda, apakah aku sudah gila! Dimana kewarasan ku??" Carnelia mengeluh dalam hatinya, karena dia tidak bisa mendorong tubuh pria itu menjauh. Hembusan nafas pria itu begitu menenangkan hatinya. Segar, dan nyaman. "Jangan.." bisik Carnelia saat mendapati hembusan nafas Hervan pada lehernya. Gadis itu menelan ludahnya berkali-kali karena darahnya mulai berdesir, memanas. "Sekali saja.." bisik Hervan menyap