"Dokter Ana?" Panggil Alex saat gadis itu berniat pergi ke ruang obat, karena waktu kerjanya telah berakhir hari ini. Joana tidak mau menoleh ke arahnya, karena wanita itu sibuk dengan isi pikirannya sendiri. Dia terus melangkah menuju ke ruangan obat tanpa memperdulikan pria muda yang terus mengikutinya. Dan Alex ikut masuk ke dalam sana. Joana ingin menunggu Andita, hanya gadis itu yang selalu menyertainya kemanapun dia pergi. "Kamu benar-benar tidak bisa diajak bicara sama sekali?!" Alex mulai jengah dengan sikap Joana terhadapnya. Pria itu berdiri tepat di depannya sengaja menghalangi langkah kaki Joana. "Katakan apa maumu, lalu menyingkirlah dari jalan." Sahut Joana setelah sekian menit membiarkan pria itu menunggunya untuk mengatakan sesuatu. Alex tersenyum lebar, gerakan bibir