"Ana bangun! Bangun sayang! Aku mohon bangunlah!" Frans melelehkan air matanya sepanjang jalan menuju ke rumah sakit. "Dasar pria bodoh! Berteriak-teriak terus! Bikin pusing saja! Jika saja kamu lebih cekatan menghindari sabetan pisau, aku juga tidak akan terluka seperti ini! Merepotkan saja!" Gerutu Joana dalam hatinya. Dia enggan sekali membuka matanya. Dibiarkan saja Frans berteriak sepanjang jalan. Tubuhnya juga masih terasa lemas sekarang. Pria itu berteriak histeris ketika tubuh Ana menghilang di balik pintu ruangan ICU. "Biarkan aku masuk! Aku mohon! Aku juga dokter di sini!" Teriaknya pada para petugas yang memeganginya. "Pak Frans, saya mohon anda untuk tetap tenang." Ucap para petugas yang berjaga di sana. Roger tersenyum melihat tingkah menantunya yang berada di luar batas i