Joana terpaku, duduk di tepi tempat tidur kamar miliknya, gadis itu merenung setelah kepergian Frans dari dalam kamarnya, sekitar lima belas menit yang lalu terdengar deruman suara mobilnya menjauh dari halaman rumah besarnya. "Apa yang aku lakukan sebenarnya? Astaga, kepalaku pusing sekali." Joana mengusap wajahnya sambil menatap lantai kamarnya. Dia termenung memikirkan segalanya, "Aku harus menjauhinya! Tapi kenapa? Kenapa aku merasa semakin terikat padanya? Maafkan aku ayah, ibu.." Bisiknya lirih sambil menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidurnya. "Tunggu!" Terhenyak bangkit berdiri berjalan mondar-mandir di sisi tempat tidurnya. "Bukankah aku membencinya! Tapi kenapa aku selalu malah meresponnya? Dia memang sangat tampan! Terlalu tampan dan juga selalu membuatku berdebar-debar! Ak